Kreatif Konten Sebagai Jalan Populeritas

Pesatnya kemajuan tekhnologi memuluskan jalan bagi pemendam bakat tuk salurkan imajinya, membuat hal yang dahulu terlihat nihil, juga mustahil, kini jadi real! Hal ini ditandai dengan mewabahnya konten-konten pribadi yang memungkinkan bagi para pemendam bakat untuk bereksistensi, hingga kini muncul para new seleb dadakan seperti: Justin Bieber, Sinta & Jojo, Rebecca Black, Briptu Norman Kamaru, dan masih banyak lagi. Peranan besar juga disumbangkan oleh aktifnya jejaring sosial seperti: Facebook, Twitter, Youtube, sebagai media publikasi konten kebebasan berekspresi, yang menjembatani para pemendam bakat dengan publik, sehingga menghasilkan kepopuleran instan. Tetapi dengan antusiasme yang semakin tinggi, eksklusifitas pun tak dapat dengan mudah diraih, hingga ketenaran hanya memungkinkan bagi konten yang memiliki keunikan dan tentu saja, yang berkualitas. Ini menimbulkan persaingan yang positif, berimbas pada hasil konten yang semakin kreatif, semakin atraktif, juga inovatif.

Melihat pesatnya pertumbuhan konten dan antusiasme di atas, kini berbagai pihak juga ingin ikut berperan sebagai media penyaluran bakat. Berbagai program pun dilakukan, mulai dari pencarian bakat (di televisi), selp publishing (indie), kontest menyanyi, menari, sulap, acting, dan sebagainya.

Tetapi maraknya plagiat, pembajakan, serta minimnya copyrighting membuat konten menjadi tak berarti. Coba kita flashback sejenak, "apakah semua konten di komputer kita original? Baik musics, ebooks, movies, pictures, softwares, bahkan OS pun banyak dari hasil pembajakan". Hal ini yang mematikan kreatifitas, membuat anak bangsa malas untuk berkarya. Bagaimana tidak, "apa yang akan kita rasakan, bila hasil karya kita tidak dihargai? apa yang akan kita rasakan, bila hasil karya kita diakui oleh orang lain?"

Semua ada jalan keluar, di sinilah peranan sang creator untuk meminimalisir pelanggaran hak cipta. Sebagai contoh, music Indonesia yang sempat tak berdaya oleh serakahnya pembajakan, kini kembali menggeliat sejak dialih media dari kaset/CD menjadi Ring Back Tone (RBT) dan banyaknya live performance. Juga provider aplikasi yang bekerjasama dengan provider hardware, sehingga semua aplikasi original terpasang build-in di perangkat keras, yang tentu saja menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Hal-hal di atas bisa terjadi bila didukung juga dengan adanya tekhnologi, termasuk internet yang kini menduduki kebutuhan primer kelima di kehidupan sehari-hari setelah: Sandang, Pangan, Papan dan Handphone. Dengan adanya internet, memudahkan akses (baik browsing ataupun sharing), sehingga semakin memperkaya konten dan inspirasi, yang berbuah kreatifitas. Tepuk tangan juga harus kita meriahkan terhadap provider selular seperti XL, yang sering mengadakan event serta kontest kreatif konten, seperti: writing blog kontes XL "#XLangkahLebihMaju", Kontes Video XL "Goyang Gayung si Oji", Lomba Foto XL Award 2011, dan masih banyak lagi. Dengan sering diadakannya event semacam itu, menambah kegairahan bagi para pemendam bakat untuk menyalurkan bakatnya lewat sebuah konten yang kreatif dan inovatif, serta mendapatkan apresiasi baik dari penyelenggara, maupun masyarakat luas.

Baca juga :

• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 

Posted in: Info Tekhno,Inspiratif