05 July 2011

Top Secret - Bag VI

Top Secret
Sebuah Mini Novel Science Fiction
Simak terus ya karya saya yang sederhana ini.

Bag VI


"Kring-kring... Kring-kring... Kring-kring..." Suara itu menyadarkan Benni. Dia perlahan bangkit dan merasakan nyeri di dahinya. Dia mengusap bagian yang sakit, lalu dengan terkejut menyadari telpon di sebelahnya berbunyi. Dia meraba sebuah telpon dan mengangkat gagangnya.

"Halo,"
"Benni ini Budi, cepat telpon polisi, ini betul-betul pembunuhan. Lusi mati, Daniapun telah mati."
"Kau di mana?"
"Aku diculik, mereka membawaku karena aku juga mengetahui yang Lusi dan Dania ketahui, tapi mereka membutuhkanku, jadi... cepat telpon polisi."
"Sudah telponnya!" terdengar suara kasar dari seberang telpon dan sambunganpun terputus.

Perlahan dia mulai mengingat apa yang terjadi. "Lusi telah mati, Daniapun telah mati. mengapa mereka dibunuh? mengapa Budi diculik? apakah karena berita top secret yang dikatakan Lusi padaku? mengapa mereka tidak membunuhku juga? Mungkin karena aku belum tahu rahasia itu, jadi... Oh ya, aku harus menelpon polisi." Lalu dengan gerakan refleks jari-jarinya yang panjang menekan tombol 112 dan berbicara singkat, "Malam pak, telah terjadi dua pembunuhan di Puri Rajawali Blog IV Nomor 6. Cepat kemari pak, saya tinggal sendiri, satu teman saya diculik. Cepat pak!" Lalu sambunganpun terputus. Benni meletakan gagang telpon dan meraba-raba ruangan yang gelap. Dia tidak berjalan kebelakang, karena dia tahu ada sesosok tubuh tergeletak di sana. Dia merapat kedinding, dan dirabanya sebuah notebook.
"Mungkin semua rahasia itu ada di dalam sini? baiklah, aku akan menyelidikinya."
Dengan kecepatan yang tak terduga, dia membuka tutup notebook dan menekan tombol power, tapi tak berselang satu detik, notebook itu menyalah.
"Ternyata di standbaay." Gumamnya dalam hati. Dia menekan enter dan tak terduga dia sudah dihadapkan dengan sebuah email yang bisa memberikanpetunjuk tentang ini semua.
Dia sadar bahwa dia tak bisa membaca tulisannya, lalu dengan perlahan dia meraba touch keyboard dan menekan tombol (windows+u) dan terdengar suara screan reader yang baru saja diaktifkannya. Kemudian dia bisa mengaccess semua aplikasi di notebook tersebut.

---

From : user@anonymous.com
Subject : Surat ketiga

Dear,

Ini peringatan ketiga dari kami, bila kalian tetap melaksanakan apa yang kalian rencanakan, kami akan melaksanakan rencana yang telah kami seruhkan, yakni menyengsarakan hidup kalian.

Regard,

PerAbad
---


"Anonymous user? berarti sender mengirimkan email melalui server Anonymous.com. Dia berharap identitasnya tak terlacak, tapi ini bukan hal sulit bagiku."

Dia mengambil sebuah benda kecil di saku jinsnya, benda itu hanya sebesar kelingking, lalu dipasangnya pada port USB. Setelah folder terbuka, dia membuka aplikasi Mail Detector dan menginstallnya. Semenit kemudian, dia menekan tombol replay pada email yang bersubject surat ketiga, dan memasukan scripting mail hacking yang rumit pada body text. Lima menit kemudian dia menekan tombol send dan tak seperti biasanya, email akan mudah terkirim, tapi pada jendela outlook tetap saja loading, baru sekitar sepertiga jam kemudian, terdapat pesan "Your messege has been sent" tapi dibarangi dengan sebuah pesan baru.

---

From : info@anonymous.com
Subject : Account Info

Dear PerAbad,

Your username is perabad
Your password is 8eurhskdovhsgauw

Please login here: http://www.anonymous.com/login.php

Best Regard,

Administrator

---

Benni terlihat lega, lalu dengan tergesah dia membuka jendela firefox dan mengetikan http://www.anonymous.com/login.php. Kira-kira tiga puluh detik kemudian, dia mengetikan user dan password yang telah diterimanya tadi.

Sama sekali tak ada pesan, tapi cepat disadarinya orang-orang tak akan bisa meriplay ke alamat email siluman ini. Dengan keyakinan dia menekan link sent box dan terdapat empat pesan yang telah terkirim.

Subject : Surat pertama;
Subject : Surat kedua;
Subject : Surat ketiga;
Subject : Perjanjian kita.

Dia tahu yang mana yang harus dibuka. Tentu saja ketiga surat terdahulu adalah surat-surat ancaman, tapi yang terahir ini pasti yang lebih penting. Setelah menunggu sekitar tigapuluh detik pesanpun terbuka:

“Tugasmu sudah beres, besok tepat tengah hari kau dapatkan janjiku. Datang langsung dan jangan bawa rekan, langsung duduk di meja nomer 9 Love Cafe jl. Gatot Subroto.”

Bersambung

Baca juga :

  • Digg
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Google
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • TwitThis

1 komentar:

toko bunga cilacap said...

Bagus buat naskah film nih.....

Post a Comment

Blog ini dofollow, silahkan tinggalkan komentar untuk meningkatkan PageRank, tapi berkomentarlah dengan tertip dan sopan, agar komentar kamu bisa tampil dengan nyaman :)