01 September 2011

Ajim, Sang Balita Inspirator

Sore semuanya, apa kabar? moga baik-baik aja ya. Saya juga dalam keadaan sehat walafiat, walau punggung masih remuk redam abis direfleksi. Ngomong-ngomong saya sangat senang sekali lagi-lagi hadir di dalam sejarah anehnya bangsa ini, yup, karena baru tahun ini, bangsa Indonesia melaksanakan Hari Raya Idul Fitri dalam tempo 5 hari berturut-turut :D, dari tanggal 28, sampai dengan tanggal 1 hari ini. Well, no problem, selama kita berada dalam keadaan Fitri, nggak jadi soal kan?

Mengenai posting kali ini, saya mau cerita tentang suatu hal. Ini tentang keponakanku yang baru berumur sekitar 7 bulan, dan dengan usia sebelia itu, dia telah menjadi inspirator dalam posting kali ini. Masih menjadi misteri, bahwa keponakanku itu (yang bernama panggilan Ajim), nggak mau masuk ke rumah kakek neneknya. Nggak tahu apa ada makhluk halus, makhluk kasar, cair atau gas, pokoknya nggak ngerti deh! Yang jelas, saat memasuki Ruko bertingkat tiga itu, dan mendekati tangga, nakanda pasti nangis meraung-raung. Tetapi mugjizat mulai terjadi saat hari pertama Idul Fitri kemarin, karena tak diduga dan tak dinyana, akhirnya dia mau juga masuk ke dalam rumah, bahkan sampai ke lantai 3. Aku mikir, "Apa para setan penunggu tangga lagi pada lebaran, ya?" Yang jelas dia nggak nangis sedikitpun, bahkan berani main-main di balkon lantai 3.

Tapi untung tak dapat diraih, malang tak ada di Sumatera, tepat jam 3 sore, si Ajim pun nangis lagi, dan nggak mau berada di ruko. Dengan sekuat tenaga, dia ingin turun dan keluar, tetapi nggak mau lewat tangga. "Lho? gimana caranya? lip nggak adda, kerekan pun belum dibuat". Kira-kira para pembaca tahu nggak apa yang ada di pikiran Ajim yang berumur 7 bulan itu? Yup, dia ingin terjun lewat balkon, langsung ke halaman. Kontan semua pada panik, soalnya dia belum tumbuh sayap *ngaco* soalnya tahu sendiri apa yang akan terjadi, bila balita umur 7 bulan terjun bebas dari ketinggian 18 meter. Mungkin Ajim hanya melihat jalan singkatnya, atau dia cape untuk turun tangga, dan takut akan makhluk-makhluk yang selalu membayanginya, sehingga dia pikir dengan cara terjun, akan lebih menghemat tenaga dan emosinya. Lalu dengan usaha yang keras, akhirnya Yuk Era, ibunya Ajim, menggendong Ajim ke bawah dan berakhir dengan selamat. *NarikNapasLega*

Well, dengan kejadian di atas, aku jadi mikir, bahwa memang selama ini, dalam kehidupan kita, kita sering melihat hal-hal yang terlihat mudah, hal-hal yang terlihat sudah ada di depan mata, sehingga kita dengan gampangnya terjun kepada keinginan kita, dan tidak menyadari bahwa kita berada di tempat yang salah, waktu yang salah, sehingga kita akan terjatuh dan akan menimbulkan masaalah baru. Padahal bila kita bisa mengikuti jalan yang benar, tangga yang aman, seyogyanya kita akan sampai kepada tujuan kita, kepada keinginan kita, walau jalur yang harus dilalui sangat panjang, berliku-liku, melelahkan, bahkan banyak rintangan-rintangan, juga ketakutan-ketakutan, tetapi tetap saja kita akan sampai pada cita-cita kita.

Nah, mungkin ini bisa menjadikan pelajaran bagi kita, terutama bagi saya pribadi, bahwa semua hal tak bisa instan, tak bisa tercapai dengan waktu yang singkat dan usaha yang sedikit. Dan mungkin juga pesan moral dalam tulisan ini: "Kita bisa belajar dari manapun, dari siapapun, termasuk Ajim, seorang Balita berumur 7 bulan, untuk merenungi dan menjalani kehidupan, agar lebih baik.

Baca juga :

  • Digg
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Google
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • TwitThis

5 komentar:

obat alami kanker kelenjar getah bening said...

gagah eah seorang Belita bisa jadi seorang inspirator..

Obat Herbal Stroke said...

uih hebat yah

obat herbal liver empedu said...

kisah yang cukup menginspirasi..
thanks bro.

Daftar Artikel Terbaru Biaya Haji 2013 Cheria Tour and Travel Jakarta said...

wah bener juga, ternyata selalu ada hikmah yg dapat diambil dari setiap kejadian yg aneh hihi

toko bunga papan said...

Bisa menjadi tauladan

Post a Comment

Blog ini dofollow, silahkan tinggalkan komentar untuk meningkatkan PageRank, tapi berkomentarlah dengan tertip dan sopan, agar komentar kamu bisa tampil dengan nyaman :)