14 March 2011

Rindu Berat

Malam ini masih berkabung,
mungkin karena murungku masih mengurung.
Hanya bisa sendiri di sini,
tatap kelamnya malam dengan dalamnya perih.

Rinduku terus menggebu,
walau anganku hanya debu.
Resahku kian gelisa,
menenggelamkan jejak sadarku di merah mataku yang semakin basa.
Titisnya terus menderuh,
tanpa tau muara mana yang kan dituju;
tanpa tau samudera mana yang terasa biru.

Namunku masih di sini,
menunggu kau kembali,
menunggu kau semaikan sejuk udara pada sabana,
memberi titis cinta pada sahara,
hingga tiada lagi patamorgana,
hilangkan dahaga pada kemarauku yang kering kerontang.

Bdg, 08 09 08

Baca juga :

  • Digg
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Google
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • TwitThis

1 komentar:

Toko Bunga Online said...

Lagi galau nih ceritanya....?

Post a Comment

Blog ini dofollow, silahkan tinggalkan komentar untuk meningkatkan PageRank, tapi berkomentarlah dengan tertip dan sopan, agar komentar kamu bisa tampil dengan nyaman :)